Selasa, 24 April 2012

Manusia dan Keadilan

Hai.... Kali ini saya akan ngebahas tentang adanya suatu keadilan di kehidupan sehari-hari. Pertama-tama saya akan menjelaskan arti dari sebuah KEADILAN itu apa??

   Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal yang secara moral yang mengenai sesuatu hal, baik yang menyangkut benda atau orang.
    Sama halnya seperti kisah satu ini,
    Ada seorang ibu yang udah berumur 56 tahun yang kerja sebagai pembantu rumah tangga. Dia udah kerja disana selama 4 tahun. Pas ibu tua itu kondisi keuangannya lagi membutuhkan, saat itu ibu tua itu hanya ingin mengambil 1 piring lauk untuk keluarganya di rumah. Tiba-tiba majikannya melihat ibu itu mengambil 1 piring lauk matang, Lalu ibu tua itu di tuduh sama majikannya, klo si ibu tua itu sudah mencuri makanannya.

     Sungguh keterlaluan sekali majikan itu menuduh tanpa bukti, padahal dia jelas-jelas sudah bilang sama majikan yg cowo kalo sehabis kerja dia meminta lauk untuk di bawa pulangg...


Ini lah yang namanya KEADILAN harus di tegakkan secara benar, "MEMBELA YANG BENAR"..

Jumat, 20 April 2012

Manusia dan Penderitaan

Penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan yang dapat di rasakan oleh manusia. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
 
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan  mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
  • Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi Hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
  • Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
  • Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
  • Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
  • Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
  • Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
  • Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
  • Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat berbentuk lahir atau batin, keduanya termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain. Al Qur’an maupun kitab suci agama lain banyak menguraikan penderitaan manusia sebagai peringatan bagi manusia.
    Dalam riwayat Nabi Muhammad Saw. pun, diceritakan bahwa beliau dilahirkan sebagai anak yatim dan kemudian yatim piatu, yang dibesarkan kakeknya kamudian pamannya. Beliau menggembala kambing, bekerja pada orang dan sebagainya. Bahkan sebagian besar hidupnya mengalami penderitaan yang luar biasa.

Manusia Dan Keindahan

Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Keindahan dapat dikatakan sebagai bagian hidup manusia yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Membedakan Antara Keindahan Sebagai Suatu Kualitas Abstrak Dan Sebagai Sebuah Banda Tertantu Yang Indah
Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya, yang baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk dan dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the  beautiful (benda atau hal yang indah).
Contoh Keindahan
Air Terjun Bantimurung
Wisata alam Bantimurung merupakan tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal, khususnya pada hari libur. Daya tarik utamanya adalah air terjun dan tempat pemandian di bawahnya. Selain itu pengunjung juga dapat menikmati suasana sejuk dengan berbagai spesies kupu-kupu yang cantik.
Goa Mimpi
Goa mimpi terletak dilapisan bawah kira-kira 15 menit berjalan dan ia terletak sekitar 15 m dari ketinggian air terjun Bantimurung. Melalui jalan kecil kehulu dari air terjun ke air terjun lain dan goa yang lebih kecil kita sampai ke Goa Mimpi. Dengan menggunakan lampu senter atau lentera kita menikmati indahnya berbagai bentuk batu kapur serasa dialam mimpi.
Pembedaan Nilai Estetik
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.
Perbedaan Nilai Ekstrinsik Dan Nilai Instrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya ( instrumental/contributory) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atu sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri.
Contohnya :
Bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda ) puisi itu disebut nilai instrinsik. Tarian damarwulan Minakjonggo merupakan nilai ekstrinsik, sedang pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.
Pengertian Tentang Kontemplasi Dan Ekstansi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.
Teori-Teori Dalam Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalamdalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain :
1. Teori Pengungkapan
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni.
Dengan demikian pengungkapan itu berwujud pelbagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar.
2. Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karyakaryanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi.
3. Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.
Teori-Teori Keserasian
Keserasian adalah perpaduan, pertentangan, ukuran, seimbang. Terdapat 2 teori keserasian:
Teori subjektif: Ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda.
Teori objektif: Cirri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.