Metode
Penalaran
Ada dua
jenis metode penalaran, yaitu penalaran deduktif dan induktif :
A.Metode
Induktif
Metode
berpikir induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus
sebagai hasi pengamatan empiric dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini panalaran induktif merupakan
kebalikan dari penalaran deduktif.
Contoh:Ani
bersekolah dengan memakai seragam merah puti karena masih SD,Anton Bersekolah
dengan memaki seragam merah putih karena dia masih SD.
KESIMPULAN:Semua
siswa yang masih SD memaki seragam merah putih saat bersekolah
B.Metode
Deduktif
Metode
berpikir deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa
umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Penalaran
Induktif dan Deduktif
Penalaran
induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk
kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. penalaran ini memudahkan untuk
memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa.
catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis
yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum
tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar.
Penalaran
induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis
yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan
statistic.
penalaran
induktif ini mengangkat 1 kasus untuk ditarik dalam kesimpulan umumnya.
contohnya kurang banyak. dan meski penalaran induktif sudah kuat dengan contoh
yang banyak, kesimpulan induktif yang dihasilkan pun masih bisa dipertanyakan
keabsahannya. sementara lebih jauh, penulis blog ingin tahu apakah kesimpulan
tersebut berlaku jika diaplikasikan kepada pihak lain, dalam hal ini kepada
ulil.
Berbeda
dengan penalaran Deduktif, penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus
dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya
sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif
erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan
matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.
Kesalahan
Penalaran
Salah
nalar dapat terjadi di dalam proses
berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada
cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan,
struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.
Salah
nalar ada dua macam:
1. Salah
nalar induktif, berupa :
- Kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas.
- Kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat.
- Kesalahan analogi.
2.
Kesalahan deduktif dapat disebabkan karena :
- Kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi.
- Kesalahan karena adanya term keempat.
- Kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi.
- Kesalahan karena adanya 2 premis negatif.
Konsep
Penalaran
Penalaran
juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan
simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa,
sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya
adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata,
sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita)
dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat
menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan
paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas
berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan
tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya
pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan
digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk
menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian
pengertian.
Ciri-
Ciri Penalaran :
1.
Dilakukan dengan sadar
2.
Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui
3.
Sistematis
4.
Terarah, bertujuan
5.
Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru
6. Sadar
tujuan
7.
Premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh
8. Pola
pemikiran tertentu
9. Sifat
empiris rasional
sumber : http://callmeaii.blogspot.co.id/2015/05/tugas-pertama-pengertian-penalaran.html
sumber : http://callmeaii.blogspot.co.id/2015/05/tugas-pertama-pengertian-penalaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar