Selasa, 18 Maret 2014

TATA TULIS KARYA ILMIAH

                               PEMBAHASAN MASALAH TATA TULIS KARYA ILMIAH

A. Pengertian Karya Ilmiah
       Kata karya dapat diartikan dengan hasil pembuatan atau ciptaan. Kata ilmiah dapat diartikan dengan bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Jadi dapat dikatakan bahwa karya ilmiah adalah karangan yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Menurut Danial (2001:4) bahwa karya ilmiah adalah berbagai macam tulisan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah. Tata cara ilmiah adalah suatu sistem penulisan yang didasarkan pada sistem masalah, tujuan, teori dan data untuk memberikan alternatif pemecahan masalah tertentu. Sedangkan Djuroto dan Bambang (2003:12-13) bahwa karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah. Pemikiran ilmiah adalah pemikiran yang logis dan empiris. Logis artinya masuk akal, sedangkan empiris adalah dibahas secara mendalam, berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan (dapat dibuktikan).

       Di dalam proses pemikiran ilmiah seseorang selalu memulai dengan apa yang disebut dengan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah, merupakan abungan dari dua pendekatan, yaitu pendekatan induktif dan pendekatan deduktif. Pemahaman terhadap pendekatan induktif dan deduktif ini perlu dilakukan secara bersama, karena hasil yang dicapai dari kedua pendekatan itu berbeda. Pendekatan induktif adalah pengalaman atau pengamatan seseorang pada tingkat empiris, menghasilkan konsep, memodifikasi model hipotesis menjadi teori dan bermuara di tingkat abstrak. Pendekatan deduktif merupakan titik tolak penalaran serta perenungan di tingkat abstrak, yang menghasilkan pengukuran konsep serta pangujian hipotesis.

      Karya tulis ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasarkan pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya. Banyak cara untuk menemukan jawaban dari penelitian tersebut. Untuk memperjelas jawaban ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan yang ada dalam penelitian, penulisan karya ilmiah harus menggali khazanah pustaka, guna melengkapi teori-teori atau konsep-konsep yang relevan dengan permasalahan yang ingin dijawabnya. Untuk itu penulisan karya ilmiah harus rajin dan teliti dalam hal membaca dan mencatat konsep-konsep serta teori-teori yang mendukung karya tulis ilmiahnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah adalah karangan yang pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan data dan penyimpulan-penemuan di dalamnya berpola induktif dan deduktif serta pembahasan datanya berdasarkan rasio.

 Ditinjau dari hasil atau isi karangan ilmiah ada beberapa jenis karngan ilmiah yaitu ;
           1. Makalah
           2. Skripsi
           3. Tesis
           4. Disertasi

Jumat, 03 Januari 2014

4.3 DAFTAR PUSTAKA

A. PENGERTIAN DAFTAR PUSTAKA
 I. Definisi Daftar Pustaka
    Daftar pustaka merupakan suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis, dan Penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.
    Mengingat arti penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa/i, dosen, siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar.

   Ada beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
   1. Nama Penulis dan Nama Keluarga (jika ada),
   2. Ditempatkannya didepan Nama Kecil,
   3. Tahun Penerbitan,
   4. Judul Buku,
   5. Tempat Penerbitan,
   6. Nama Penerbit.



 II. Cara Membuat Daftar Pustaka
      Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu :
1. Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga, nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga/keluarga diawali dengan penulisan nama akhir/belakang kecuali nama Cina.
2. Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.
3. Judul buku cetak miring atau digaris bawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepenjang judul.
4. Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke-7.
5. Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.
6. Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi.

    Sedangkan untuk Cara Penulisan Daftar Pustaka dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu sumber dari Jurnal, Buku, Internet, Peraturan Pemerintah, Perundang-undangan, Makalah, Karya Tulis serta Surat Kabar / Koran.



III. Contoh Daftar Pustaka

  •       Buku ditulissatu orang
         
    Christensen R.2006. Roadmap to Strategic HR-Turning A Great Idea into A Business Reality. New York : Amacom
  •      Buku ditulis dua orang
         
    Newman WH and E. Kirby Warren.1977. The Process of Management, Concept, Behaviour and Practice. New Delhi : Prentice Hall of India Private Ltd.
  •     Buku ditulis lebih dari dua orang
       
    Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San Francisco : WH. Freeman and Company


Sumber :

4.2 ABSTRAK

A. PENGERTIAN ABSTRAK

I. Definisi Abstrak
   Abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian.
  Menurut sifatnya, abstrak dapat dibagi menjadi abstrak yang bersifat deskriptif yang dalam Bahasa Inggris disebut Abstract dan abstrak yang bersifat informatif. Abstrak informatif terbagi menjadi ringkasan (precise) dan ikhtisar (summary). Dalam tulisan ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar lewat penelitian seperti skripsi, tesis, dan disertasi, umumnya jenis abstrak yang digunakan adalah yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku.


B. CARA MEMBUAT ABSTRAK
     Ada 4 langkah penting yang harus dilaksanakan, yaitu
     1. Ciptakan ruang penelitan, hal ini dapat dilakukan dengan cara:
         (a) Nyatakan pentingnya bidang yang anda teliti (bisa ditunjukkan dengan banyaknya penelitian di bidang yang sama),
        (b) Tunjukkan kekurangan artikel ilmiah yang telah ada (dalam bidang yang sama tentu saja),
        (c) Tunjukkan tujuan artikel ilmiah anda
   2. Uraikan metodologi penelitian dengan jelas
   3. Nyatakan hasil penelitian (dengan singkat dan jelas tentu saja)
   4. Evaluasi-lah hasil penelitian yang telah dilakukan (kesimpulan artikel).
      Panjang abstrak biasanya 100-200 kata. Menurut Hadijanto dalam Zifirdaus, tahap 2 dan 4 tidak wajib ada dalam sebuah abstrak.


C. CONTOH ABSTRAK
     Mamudji, Sri. “Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan.” Majalah Hukum Dan Pembangunan (3 Juli-September 2004): 194-209.Berawal dari ketidakpuasan akan proses pengadilan yang memakan waktu relatiFlama, biaya yang mahal, dan rasa ketidakpuasan pihak yang merasa sebagai pihak yang“kalah”, dikembangkan mediasi sebagai salah satu cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan.       Selain itu, pengembangan mediasi juga didukung oleh berbagai faktor yaitu,
    (1) cara penyelesaiannya dikenal di berbagai budaya,
    (2) bersifat non adversial,
    (3)mengikutsertakan baik pihak yang langsung berkaitan maupun pihak yang tidak langsung berkaitan dengan sengketa dalam perundingan,
    (4) bertujuan win-win solution.

    Mediasi adalah negosiasi lanjutan, yaitu perundingan yang dibantu oleh pihak ketiga netral yang keberadaannya dipilih oleh para pihak. Mediator tidak mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan. Di dalam melakukan perundingan dikenal dua teknik yaitu perundingan yang bertumpu pada posisi dan perundingan yang bertumpu padakepentingan. Keberhasilan mediasi ditentukan oleh kecakapan mediator, oleh karena itumediator harus menguasi berbagai keterampilan dan teknik. Agar dapat membantu para pihak menyelesaikan sengketa dan dapat menawarkan alternatif penyelesaian, mediator harus dapat memetakan apa yang menjadi penyebab konflik. Hal ini dapat dilakukanmelalui pengamatan terhadap sikap, persepsi, pola interaksi, dan komunikasi yangditunjukkan para pihak dalam perundingan.
    Menurut Moore, ada tiga tipe mediator, yaitu ;
    (1) mediator jaringan sosial (social network mediator),
    (2) mediator otoritatif (authoritative mediator),
    (3) mediator mandiri (independent mediator).

    Di Indonesia, penyelesaian sengketa melalui mediasi dikenal tidak hanya dalam masyarakat tradisional tetapi telah diatur dalam berbagai undang-undang, misalnya Undang-undang PengelolaanLingkungan Hidup, Undang-undang Perlindungan Konsumen, Undang-undang tentangKehutanan, Undang-undang tentang Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-undang tentang Arbitrasi dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Untuk mediasi di pengadilan,Mahkamah Agung telah mengeluarkan Peraturan MA tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.



Sumber :
http://internasionale.blogspot.com/2012/01/pengertian-abstrack-abstrak-merupakan.html

4.1 KUTIPAN

A. PENGERTIAN KUTIPAN

I. Definisi Kutipan 
   Kutipan adalah gagasan, ide, dan pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

II. Pola Penulisan Kutipan dengan Benar
    Penulisan sumber kutipan ada yang menggunakan pola Harvard, ada pula yang menggunakan pola konvensional atau catatan kaki (footnote). Sekarangf Anda akan mempelajari pencantuman kutipan dengan pola Harvard.


B. CARA MEMBUAT KUTIPAN
     Penulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka. Ada dua cara dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah. Disebut kutipan tidak langsung jika mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut. Demi mempermudah dalam menulis karya tulis ilmiah disini akan menjelaskan cara penggunaan kutipan.

 a.Kutipan langsung dapat dilakukan dengan cara:
    Dalam bentuk aslinya, tidak disingkat, tidak dipotong, dan tidak diterjemahkan; dalam bentuk terjemahan; dalam bahasa aslinya, kemudian diterjemahkan; atau aslinya dimasukkan dalam lampiran, dan terjemahannya dimasukkan dalam teks.

b.Kutipan tidak langsung dapat dilakukan dengan cara: 
    Menggunakan kata-kata sendiri, akan tetapi pengertiannya tidak berbeda dengan ide/bahan/data orang lain yang dikutip; membuat tabel, peta, diagram dari data orang lain; menyusun bagan data orang lain; menyadur pendapat orang lain.


C. MACAM-MACAM KUTIPAN & CONTOHNYA
1). Kutipan Langsung Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan di teks utama, sebutkan referensinya dengan menulis nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halamannya. Contoh :

1. Ratnawati (2006:148) menegaskan bahwa “Hasil pemilu 1999 dan pemilu 2004 secara gamblang enunjukkan bahwa PDI-P leading di Kabupaten Bantul.”
2. Menurut Miriam Budiardjo (1992:4-5), dalam pemilu yang menggunakan sistem distrik: negara dibagi dalam sejumlah besar distrik pemilihan (kecil) yang kira-kira sama jumlah penduduknya. Jumlah penduduk distrik berbeda dari satu negara ke negara lain, misalnya di Inggris jumlah penduduknya kira-kira 500.000 orang dan India lebih dari 1 juta orang. Karena satu distrik hanya berhak atas satu wakil, maka calon yang memperoleh suara pluralitas (suara terbanyak) dalam distriknya menang.
3. Berkenaan dengan kegiatan pembalakan liar (illegal logging), seorang tokoh masyarakat mengatakan bahwa ”kegiatan illegal logging di wilayah ini sudah sangat parah, dan upaya untuk membasminya seperti menegakkan benang basah” (Suparlan, wawancara, 21 Juli 2007).

 2). Kutipan Tidak Langsung Kutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya tidak sama dengan teks aslinya, melainkan menggunakan bahasa atau kalimat penulis/peneliti sendiri. Dalam pengutipan ini, sumber rujukan harus disebutkan, baik dengan nomor halaman atau tanpa nomor halaman. Paling sedikit ada dua jenis kutipan tidak langsung atau ada dua cara dalam mengutip secara tidak langsung. Pertama, dengan meringkas, menyimpulkan, atau merujuk pokok-pokok pikiran orang lain. Contoh :

1. Gelombang demokratisasi yang ada di dunia ini bisa dibagi menjadi tiga periode, yakni demokratisasi gelombang pertama yang berlangsung antara 1828-1926, demokratisasi gelombang kedua yang terjadi antara 1943-1962, dan demokratisasi gelombang ketiga yang dimulai dari tahun 1974 sampai tahun1990-an (Huntington 1991). Mengingat sekarang masih banyak rejim-rejim otoriter, apakah akan ada gelombang demokratisasi keempat?
2. Sistem distrik dan sistem proporsional adalah dua jenis sistem pemilihan umum yang paling populer, yang masing-masing sistem ini memiliki variannya sendiri-sendiri. Dalam sistem distrik, jumlah pemenangn yang akan menjadi wakil di parlemen—adalah satu orang, sedangkan dalam sistem proporsional jumlah wakil yang akan mewakili suatu daerah pemilihan adalah beberapa orang sesuai dengan proporsi perolehan suaranya (Budiardjo 1982:4).
3. Sebagaimana terjadi di beberapa negara sedang berkembang, di Indonesia juga ditemukan bahwa bahwa banyak kasus korupsi yang terjadi atas nama pemberantasan korupsi (Kompas, 11 Maret 2008).

Sumber :

Senin, 11 November 2013

Bab 3.2 PERKEMBANGAN ALINEA

     Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Berikut ini beberapa metode pengembangan paragraf beserta contoh paragrafnya :
  • Metode Definisi
         Metode ini menjelaskan batasan-batasan terhadap sesuatu, di dalamnya penulis menguraikan dan menjelaskan tentang tema yang dibicarakan.
         Hati terletak didalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati menghasilkan empedu yang kemudian ditampung dalam kentong empedu dan disalurkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu berasal dari sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan dalam limpa. Selain sebagai alat ekskresi, hati berfungsi Mengatur kadar gula dalam darah, menyimpan gula dalam bentuk glikogen, menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh, sebagai tempat pembuatan protombin dan fibrinogen, sebagai tempat pengubah provitamin A menjadi vitamin A, sebagai tempat pembentukan urea.
  • Metode Sebab-akibat

         Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia.
         Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, salah satu diantaranya ialah cacing perut yang ditularkan melalui tanah. Cacingan ini dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas penderitanya sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian, karena menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah, sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia. Prevalensi cacingan di Indonesia pada umumnya masih sangat tinggi, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu mempunyai risiko tinggi terjangkit penyakit ini. Dalam rangka menuju Indonesia Sehat 2010, Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional, pembangunan tersebut mempunyai tujuan untuk mewujudkan manusia yang sehat, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi. Salah satu ciri bangsa yang maju adalah bangsa yang mempunyai derajat kesehatan yang tinggi dengan mutu kehidupan yang berkualitas
  • Metode Proses

         Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis).
         Sumber-sumber dari iodin makanan termasuk garam beriodin, preparat vitamin, obat yang mengandung iodin, dan media kontras beriodin. Iodin, seperti klorida, diabsorbsi dengan cepat dari saluran gastrointestinal dan didistribusikan dalam cairan ekstraselular demikian juga dalam sekresi kelenjar liur, lambung dan ASI. Walaupun konsentrasi iodida organik dalam pool cairan ekstraselular bervariasi langsung dengan asupan iodida, I cairan ekstraslular biasanya rendah sekali karena bersihan iodida yang cepat dari cairan ekstraselular melalui ambilan tiroidal dan bersihan ginjal. Konsentrasi I dalam cairan ekstraselular adalah 0,6 µg/dL, atau sejumlah 150 µg I dalam pool ekstraselular 25 L. Dalam kelenjar tiroid, terdapat transpor aktif dari I serum melintasi membrana basalis sel tiroid . Tiroid mengambil sekitar 115 µg I per 24 jam; sekitar 75 µg I digunakan untuk sintesis hormon dan disimpan dalam tiroglobulin; sisanya kembali ke dalam pool cairan ekstraselular. Pool tiroid dari iodin organik sangat besar, mencapai rata-rata
    8-10 mg; dan merupakan suatu cadangan hormon dan tirosin teriodinisasi yang melindungi organisme terhadap periode kekurangan iodin. Dari pool cadangan ini, sekitar 75 µg iodida hormonal dilepaskan ke dalam sirkulasi setiap harinya. Iodida hormonal ini sebagian besar berikatan dengan protein pengikat-tiroksin serum, membentuk suatu pool sirkulasi dari sekitar 600 µg I hormonal (sebagai T3 dan T4). Dari pool ini, sekitar 75 g I sebagai T3 dan T4 diambil dan dimetabolisir oleh jaringan. Sekitar 60 g I dikembalikan ke pool iodida dan sekitar 15 µg I hormonal dikonjugasi dengan gulkoronida atau sulfat dalam hait dan diekskresikan ke dalam feses.
  • Metode Contoh
         Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraph.
         Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan hidup dan kehidupan. Pangan sebagai sumber zat gizi misalnya karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat dan air, menjadi landasan utama manusia untuk mancapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan. Siklus kehidupan misalnya janin dalam kandungan, balita, anak, remaja, serta dewasa maupun usia lanjut. Dari keseluruhan siklus tersebut membutuhkan makanan yang sesuai dengan syarat gizi untuk mempertahankan hidup, tumbuh dan berkembang.
  • Metode Klasifikasi

         Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi.
         Terdapat sekitar 80 spesies tanaman yang termasuk dalam genus Morinda. Menurut H.B.Guppy, ilmuwan Inggris yang mempelajari Mengkudu sekitar tahun 1900, kira-kira 60 persen dari 80 spesies Morinda tumbuh di pulau-pulau besar maupun kecil, di antaranya Indonesia, Malaysia dan pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan Lautan Pasifik. Hanya sekitar 20 spesies Morinda yang mempunyai nilai ekonomis, antara lain: Morinda bracteata, Morinda officinalis, Morinda fructus, Morinda tinctoria dan Morinda citrifolia. Morinda citrifolia adalah jenis yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai "Queen of The Morinda". Spesies ini mempunyai nama tersendiri di setiap negara, antara lain Noni di Hawaii, Nonu atau Nono di Tahiti, Cheese Fruit di Australia, Mengkudu, Pace di Indonesia dan Malaysia.

Bab 3.1 ALINEA

1. Pengertian Alinea
     Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan; kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh pilcrow (¶).
     Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.

2. Macam-macam Alinea
     Paragraf dibagi menurut jenis dan letak kalimat utamanya
Berdasarkan jenisnya

  • Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya: ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. Contoh: Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
  • Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan. Contoh: Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
  • Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-cirinya: ada informasi. Contoh: Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.
  • Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya. Contoh: Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan "meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.
  • Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu. Contoh: Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.

3. Syarat-syarat Pembentukan Alinea

    1. Kesatuan: Semua kalimat yang mendukung alinea secara bersama-sama mendukung sebuah ide.
    2. Koherensi: Saling berhubungan sebuah kalimat dengan kalimat lainnya yang membentuk sebuah alinea.
    3. Pengembangan: Sebuah alinea memiliki pengembangan gagasan/ide dengan menggunakan kalimat pendukung.
    4. Efektif: Dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.


4. Macam dan Cara Menempatkan Kalimat Topik
  • Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Contoh: Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.
  • Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.
       ♦ Generalisasi adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. Contoh: Setelah karangan anak-anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan, mendapat nilai delapan. Anak-anak yang lain mendapat nilai tujuh. Hanya Maman yang enam dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Oleh karena itu, boleh dikatakan anak-anak kelas tiga cukup pandai mengarang.

Yang menjadi penjelasannya di atas adalah:
  1. Pemerolehan nilai Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak kelas tiga yang lain merupakan peristiwa khusus.
  2. Peristiwa khusus itu kita hubung-hubungkan dengan penalaran yang logis.
  3. Kesimpulan atau pendapat yang kita peroleh adalah bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang.
  4. Kesimpulan bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang, mencakup Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak lainnya. Dalam kesimpulan terdapat kata cukup karena Maman hanya mendapat nilai enam. Jika Maman juga mendapat nilai tujuh atau delapan, kesimpulannya adalah semua anak kelas tiga pandai mengarang.
Berdasarkan bentuk dan pola pengembangannya paragraf generalisasi juga dapat dibagi dalam 2 jenis bentuk paragraf generalisasi

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf

Kamis, 31 Oktober 2013

Bab 2.2 KALIMAT EFEKTIF

     Bagi Anda yang mungkin sedang membutuhkan contoh kalimat Efektif dan kalimat Tidak Efektif kali ini saya akan coba membahasnya. Seperti yang kita ketahui, bahwasannya ada banyak sekali jenis kalimat, salah satunya adalah kalimat efektif.
     Jika ada kalimat efektif, maka sebaliknya juga ada kalimat yang tidak afektif. Pengertian kalimat efektif, adalah sebuah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain dengan mudah.
     Dan bagi Anda yang sedang mencari contoh-contoh kalimat efektif dan kalimat tidak efektif, berikut contohnya.

CONTOH KALIMAT EFEKTIF DAN KALIMAT TIDAK EFEKTIF


Tanda-tanda/ciri-ciri kata-kata Efektif/Efisien :

Kesepadanan
Satu kata-kata Efektif/Efisien mesti mencukupi unsur gramatikal yakni subjek, predikat, objek serta info. Didalam kata-kata Efektif/Efisien mesti mempunyai keseimbangan didalam penggunaan susunan bhs.

Contoh kalimat :
- Amara pergi ke sekolah, lantas amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. ( tidak Efektif/Tidak Efisien 
- Amara pergi ke sekolah, lantas kerumah temannya untuk belajar. ( Efektif/Efisien )

2. Ketelitian didalam penentuan serta pemakaian kata

    Saat membuat kata-kata Efektif/Efisien jangan sempat jadi kata-kata yang ambigu ( menyebabkan tafsiran ganda )

Contoh kalimat :
- Mahasiswi perguruan tinggi yang populer itu mendapatkan hadiah ( tidak Efektif/Tidak Efisien )
- Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang populer itu mendapatkan hadiah. ( Efektif/Efisien )

3. Kehematan

    Kehematan didalam kata-kata Efektif/Efisien maksudnya yaitu irit saat mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang dikira tak perlu, namun tidak menyalahi kaidah tata bhs.

Contoh kalimat :
- Dikarenakan ia tidak diajak, dia tidak turut belajar berbarengan belajar di rumahku. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

- Dikarenakan tidak diajak, dia tidak turut belajar berbarengan di rumahku. ( Efektif/Efisien )

4. Kelogisan
     Bahwa ide kata-kata itu bisa dengan gampang dipahami serta penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh kalimat :
- Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )
- Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. ( Efektif/Efisien )

5. Kesatuan atau kepaduan
     Maksudnya yaitu kepaduan pernyataan didalam kata-kata itu, hingga info yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

Contoh kalimat :
* Kita mesti bisa mengembalikan pada kepribadian kita orang-orang kota yang sudah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )
* Kita mesti mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang telah meninggalkan rasa kemanusiaan. ( Efektif/Efisien )

6. Keparalelan atau kesejajaran
     Yaitu kesamaan bentuk kata atau tambahan yang dipakai didalam kata-kata itu.
Contoh kalimat :
- Kakak membantu anak itu dengan dipapahnya ke tepi jalur. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )
- Kakak membantu anak itu memapahnya ke tepi jalur. ( Efektif/Efisien )
- Harga sembako dibekukan atau kenaikan dengan luwes. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )
- Harga sembako dibekukan atau dinaikkan dengan luwes. ( Efektif/Efisien )